Cirebon – Semangat pengembangan mahasiswa sebagai agen perubahan kembali ditegaskan dalam kegiatan Pendampingan Manajemen Pelayanan Minat, Bakat, dan Pengembangan Organisasi Mahasiswa yang digelar oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Bahjah Cirebon bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, Sabtu 5 Dzul Qo’dah 1446 H (3/5/2025), di Ruang Serbaguna STAI Al-Bahjah.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 11.00 hingga 14.00 WIB ini dihadiri oleh jajaran pimpinan STAI Al-Bahjah, segenap ketua program studi, dosen, dan para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 3 prodi: Ekonimi Syari’ah, Manajemen Pendidikan Islam dan Tadris Matematika. Hadir pula rombongan dari UNISSULA yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III, Bapak Muhammad Qomaruddin, S.T., M.Sc., Ph.D., yang juga bertindak sebagai narasumber utama.
Acara dibuka dengan penuh khidmat oleh Faizun Dzurrosyad, mahasiswa Ekonomi Syariah semester 6, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Abiyyu Sajjad dari program studi yang sama. Sambutan Ketua STAI Al-Bahjah, Ust. Muhammad Saechu, Lc., M.E., menekankan pentingnya kolaborasi lintas kampus dalam memajukan organisasi mahasiswa berbasis nilai-nilai pesantren. Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua III, Ust. Imam Abdullah, Lc., M.A., yang menyoroti perlunya inovasi dalam pengelolaan potensi mahasiswa yang turut menekankan acara ini adalah perwujudan dari MoU antar kedua institusi yang sebelumnya rombongan STAI Al-Bahjah Cirebon lebih awal berkunjung ke UNISSULA di Semarang beberapa waktu silam.
Dalam sesi pendampingan, Ust. Qomar—sapaan akrab Muhammad Qomaruddin—membuka cakrawala peserta dengan paparan sistematis mengenai manajemen minat, bakat, dan ormawa di UNISSULA. Ia menjelaskan tahapan pembinaan yang terintegrasi mulai dari SOP kegiatan, sistem layanan prestasi berbasis web, hingga pola pendampingan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang efektif.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Wakil Dekan Fakultas Psikologi UNISSULA, Bapak Zamroni, yang berbagi pengalaman selama menjabat di Lembaga Pelayanan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA). Ia membahas hal teknis pelayanan minat dan bakat, serta manajemen organisasi mahasiswa, begitu juga terkait Beasiswa, Tracer Study, PKM dan lain sebagainya.
Antusiasme peserta semakin terlihat dalam sesi ketiga, yaitu forum tanya-jawab. Mahasiswa STAI Al-Bahjah aktif menggali strategi untuk mengharmoniskan aktivitas kepondokan dengan peran organisasi kampus. Ust. Qomar, yang juga berlatar belakang pesantren, memberikan motivasi kuat bahwa dengan manajemen waktu dan semangat yang tepat, keduanya dapat berjalan selaras.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan doa dan penyerahan sertifikat kepada para pemateri sebagai bentuk apresiasi. Harapannya, sinergi antara STAI Al-Bahjah dan UNISSULA ini menjadi titik awal penguatan organisasi mahasiswa yang adaptif, berkarakter, dan siap menyongsong tantangan zaman.



