STAI Al-Bahjah Cirebon kembali menyelenggarakan seminar inspiratif yang kali ini berfokus pada kewirausahaan dengan tajuk: “Merakit Bisnis Untuk Pemula” dengan menghadirkan narasumber istimewa, H. Alfan Nasuha, CEO Jamaluddin Corporate.
Seminar ini diikuti dengan antusiasme tinggi oleh para mahasiswa dari program studi Ekonomi Syari’ah, Manajemen Pendidikan Islam, dan Tadris Matematika. Selain itu, beberapa pengusaha muda hadir langsung, dan akademisi dari berbagai kampus di Nusantara mengikuti acara ini secara online.
Acara ini dilaksakan di Auditorium STAI Al-Bahjah Cirebon pada hari Ahad malam Senin, 4 Rabiul Akhir 1446 H / 6 Oktober 2024, Pukul 18.30-20.00 WIB. Seminar dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah, diikuti oleh sambutan dari Wakil Ketua III STAI Al-Bahjah Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ust. Imam Abdullah, B.Sc., M.A. Dalam sambutannya, beliau memperkenalkan H. Alfan Nasuha, yang berasal dari Bugis Bone, serta memaparkan sekilas perjalanan bisnisnya. Di bawah naungan Jamaluddin Corporate, beliau berhasil membangun tujuh perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari travel haji & umroh, pabrik bakso, frozen food, hingga busana muslim, khususnya sarung.
Selama seminar, H. Alfan Nasuha membagikan berbagai tips penting dan motivasi untuk memulai bisnis, khususnya bagi pemula. Berikut beberapa kutipan menarik dari Ceo muda yang juga memiliki pabrik bakso terbesar di Cirebon ini:
1. “Untuk merakit bisnis bagi pemula, kuncinya satu: mulai!”
2. “Cara memulai? Tulis sepuluh ide bisnis yang ingin dijalankan. Pilih tiga yang paling sesuai dengan passion, lalu lakukan istikharah untuk meminta petunjuk Allah.”
3. “Nikmati prosesnya. Sebagai santri, kita punya prinsip man jadda wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Namun, perlu diingat bahwa perjalanan bisnis ada suka dan dukanya.”
Beliau juga menyinggung kondisi perekonomian saat ini, di mana deflasi telah terjadi sejak Mei 2024, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perang. Menurutnya, masa krisis adalah peluang bagi pebisnis tangguh untuk tumbuh.
Sesi Tanya Jawab:
1. Produksi dulu atau cari koneksi dulu?
H. Alfan menjelaskan bahwa keduanya bisa dijalankan bersamaan, namun bagi pemula, lebih mudah membangun koneksi terlebih dahulu. “Modal bukan hanya soal uang, tapi konsep yang matang,” ujarnya.
2. Kapan harus banting setir atau tetap bertahan?
“Pahami konsep bisnis, bukan sekadar passion. Setelah enam bulan, evaluasi perkembangan bisnis. Jika tidak sesuai target, pertimbangkan untuk mengubah arah.”
3. Setelah lulus kuliah, menikah dulu atau bisnis dulu?
“Jangan takut menikah, karena menikah membuka pintu rezeki. Jika sudah siap dan punya calon, nikah dulu.”
4. Modal: nabung dulu atau investasi?
“Modal tidak selalu berupa uang. Personal Branding jauh lebih penting. Tunjukkan bahwa kita adalah pebisnis dan niat untuk mulai.”
5. Bagaimana memulai bisnis bagi santri yang masih di pondok?
“Fokus selesaikan pendidikan di pondok terlebih dahulu. Setelah lulus, baru mulai merintis bisnis.”
6. Bagaimana menghadapi mitra yang meminta bayaran lebih?
“Cari mitra lain. Ada banyak orang yang bisa diajak bekerja sama dengan baik.”
7. Bagaimana memulai bisnis dengan modal terbatas?
“Bangun koneksi terlebih dahulu, khususnya dengan sahabat yang memiliki bisnis serupa. Mulailah dengan memasarkan produk mereka dan pelajari dari pengalaman.”
Seminar ini berhasil menumbuhkan semangat dan motivasi baru di kalangan mahasiswa dan peserta lainnya, mengukuhkan STAI Al-Bahjah Cirebon sebagai pusat pendidikan yang berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa wirausaha.